Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang berasal dari hewan primata seperti monyet dan tikus pohon. Virus ini dapat menular kepada manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi.
Sebagian besar kasus Monkeypox terjadi di wilayah Afrika Tengah dan Barat, namun kasus Monkeypox juga pernah dilaporkan di beberapa negara di luar wilayah tersebut, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura. Penularan Monkeypox pada manusia biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, atau cairan pustula kulit.
Selain itu, penularan Monkeypox juga dapat terjadi melalui udara atau kontak dengan benda yang terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian atau alat makan yang digunakan oleh penderita Monkeypox. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penularan Monkeypox.
Gejala Monkeypox pada manusia mirip dengan gejala cacar air, antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit berwarna merah. Namun, Monkeypox juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan pustula berisi cairan di kulit yang muncul beberapa hari setelah terinfeksi.
Untuk mencegah penularan Monkeypox, sebaiknya hindari kontak langsung dengan hewan primata yang terinfeksi, hindari konsumsi daging hewan yang terinfeksi, dan jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan secara teratur. Selain itu, vaksin Monkeypox juga tersedia untuk melindungi individu dari infeksi virus Monkeypox.
Jika Anda memiliki gejala Monkeypox atau telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mencegah penularan Monkeypox dan menjaga kesehatan tubuh kita.