Paparan sinar matahari bisa memberikan dampak yang buruk pada kulit kita, terutama jika terlalu lama terpapar sinar matahari tanpa perlindungan yang cukup. Salah satu hal yang sering kita lakukan setelah berada di bawah sinar matahari adalah langsung mencuci muka agar terasa lebih segar dan bersih. Namun, ada anjuran dari dokter untuk tidak langsung mencuci muka setelah terpapar matahari.
Menurut dr. Natasha Mosley, seorang dermatologis, kulit kita menjadi lebih sensitif setelah terpapar sinar matahari karena paparan sinar UV yang bisa merusak lapisan kulit. Saat kita langsung mencuci muka setelah terpapar matahari, hal ini bisa membuat kulit semakin iritasi dan meradang. Sebaiknya, tunggu beberapa saat sebelum mencuci muka agar kulit memiliki kesempatan untuk pulih dari dampak paparan sinar matahari.
Selain itu, dr. Natasha juga menyarankan untuk menggunakan air dingin saat mencuci muka setelah terpapar matahari. Air dingin bisa membantu meredakan peradangan dan memberikan sensasi menyegarkan pada kulit yang terbakar sinar matahari. Hindari penggunaan produk pembersih wajah yang mengandung alkohol atau bahan kimia keras setelah terpapar matahari, karena hal ini bisa membuat kulit semakin kering dan iritasi.
Selain langkah-langkah di atas, dr. Natasha juga menyarankan untuk menggunakan pelembap yang mengandung bahan-bahan yang dapat menyembuhkan kulit yang terbakar sinar matahari, seperti aloe vera atau lidah buaya. Jika kulit terasa sangat terbakar dan iritasi, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Jadi, meskipun mencuci muka adalah bagian dari rutinitas kecantikan kita, tetaplah berhati-hati saat kulit terpapar sinar matahari. Tunggu beberapa saat sebelum mencuci muka dan gunakan air dingin serta pelembap yang tepat untuk membantu kulit pulih dari dampak paparan sinar matahari. Kesehatan kulit kita sangat penting, jadi jangan abaikan anjuran dari dokter demi menjaga kesehatan kulit kita.
