Dokter sebut serangan DBD untuk kedua kali berisiko lebih berat

Dokter-dokter di seluruh Indonesia telah mengingatkan masyarakat bahwa serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi untuk kedua kalinya pada seseorang dapat berisiko lebih berat daripada serangan pertama. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Ketika seseorang terinfeksi virus dengue untuk kedua kalinya, sistem kekebalan tubuhnya sudah memiliki respons yang lebih sensitif terhadap virus tersebut. Hal ini dapat menyebabkan reaksi yang lebih parah pada tubuh, termasuk peningkatan risiko terjadinya komplikasi seperti perdarahan yang mengancam nyawa.

Dr. Ahmad, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menjelaskan bahwa ketika seseorang terinfeksi virus dengue untuk pertama kalinya, tubuhnya akan menghasilkan antibodi yang dapat melindungi dari serangan virus tersebut di masa depan. Namun, ketika seseorang terinfeksi untuk kedua kalinya, antibodi yang sudah ada tersebut dapat berinteraksi dengan virus yang masuk dan menyebabkan reaksi yang lebih hebat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu mewaspadai dan mencegah terjadinya serangan DBD. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah membersihkan lingkungan dari tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh secara menyeluruh, dan menggunakan obat anti nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan ruam kulit. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko terjadinya komplikasi akibat serangan DBD dapat diminimalkan.

Dokter-dokter juga mengingatkan pentingnya untuk tidak mengabaikan gejala-gejala DBD dan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi penyakit tersebut sejak dini. Dengan kesadaran dan tindakan preventif yang baik, diharapkan dapat mengurangi angka kasus DBD di Indonesia dan melindungi masyarakat dari risiko serangan yang berat dan berbahaya.

By jgpiwjqpasd
No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.