Pedagang musiman kulit ketupat menjadi pemandangan yang biasa dijumpai di sekitar Pasar Palmerah menjelang hari raya Idul Fitri. Mereka menjajakan berbagai macam jenis kulit ketupat yang siap untuk dibeli oleh para pembeli yang sedang mempersiapkan menu lebaran.
Kulit ketupat merupakan bahan dasar dalam pembuatan ketupat, salah satu makanan khas yang selalu ada di meja saat hari raya Idul Fitri tiba. Pedagang musiman ini biasanya hanya muncul menjelang hari raya Idul Fitri, sekitar satu minggu sebelumnya, dan akan menghilang setelah lebaran berakhir.
Area sekitar Pasar Palmerah menjadi tempat yang ramai oleh pedagang musiman kulit ketupat ini. Mereka menata dagangannya di trotoar, pinggir jalan, hingga di depan toko-toko yang ada di sekitar pasar. Dengan berbagai macam jenis dan ukuran kulit ketupat yang mereka tawarkan, para pembeli pun bebas memilih sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka.
Meskipun hanya muncul sesekali, pedagang musiman kulit ketupat ini cukup diminati oleh masyarakat yang sedang mempersiapkan menu lebaran. Beberapa di antara mereka bahkan sudah memiliki langganan di kalangan tetapnya. Selain itu, harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, sehingga membuat para pembeli merasa puas dengan pilihan yang mereka beli.
Pasar Palmerah sendiri merupakan salah satu pasar tradisional yang terkenal di Jakarta Barat. Selain menjadi tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, pasar ini juga menjadi tempat yang ramai dijadikan tempat berjualan bagi pedagang musiman seperti pedagang kulit ketupat. Dengan lokasinya yang strategis dan banyaknya pengunjung yang datang, tidak heran jika pedagang musiman ini memilih Pasar Palmerah sebagai tempat untuk berjualan.
Dengan adanya pedagang musiman kulit ketupat di sekitar Pasar Palmerah, tidak hanya memudahkan para pembeli dalam mencari bahan-bahan untuk membuat ketupat, namun juga memberikan warna tersendiri di tengah hiruk pikuknya aktivitas pasar. Sehingga, menjelang hari raya Idul Fitri, Pasar Palmerah menjadi salah satu destinasi belanja yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat Jakarta Barat.
